Wednesday, 18 February 2009

Selembar Cek

Selembar Cek
Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif.
Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil impian mereka.
Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor.
Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke kotaknya.
Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan, tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan kepada putranya.
Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-barang, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya.
Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya.
Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang tidak menghargai hadiahmu …. Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima…… Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA, amin".
Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua.
Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut permintaan.
Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang tua.

Sumber : Success is my right

Thursday, 5 February 2009

Mengapa harus Menunggu

Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah merubah seluruh kehidupannya. Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kaki harus diamputasi. Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan.
Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda. Tanpa membuang waktu dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti!
Sungguh luar biasa.
Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia belajar menyetir mobil, ikut balapan dan berhasil menjadi atlet gokart yang handal, disegani dan terkenal.
Ketekunannya berlatih fisik di kolam renang dan tempat tinggalnya yang tak jauh dari pantai, menginspirasinya belajar menjadi surf lifeguard, yaitu penjaga pantai yang melindungi dan menyelamatkan para peselancar. Dia satu-satunya manusia di dunia, tanpa kaki yang berprofesi seperti itu. Dia juga belajar Taekwondo hingga memperoleh Dan 3. Olahraga lempar cakkram, tolak peluru dan lempar lembing berhasil mengalungkan 35 medali dalam kehidupannya. Pencapaian prestasinya melandasi kepercayaan dirinya membina hubungan dengan seorang wanita yang dicintai. Akhirnya dia menikah dan memperoleh 3 orang anak. Bersama istrinya, mereka bahu membahu menjadi pengusaha sukses. Berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, akhirnya menghantarkannya menjadi pembicara motivasional kelas dunia. Pemuda hebat itu bernama TONY CHRISTIANSEN. Saat ditanya apa rahasia suksesnya? Dia menjawab: Mengapa harus menunggu? Jangan menghabiskan waktu dengan duduk dan menunggu tertabrak kereta api sebelum melakukan sesuatu dan mencetak berprestasi. Kecelakaan yang saya alami telah mengasah karakter serta hidup saya dalam beragam cara! Membantu saya dalam menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau mendengar, mau belajar serta mau merubah hidup lebih baik! Jadi, mengapa harus menunggu? Segera lakukan! - TAKE ACTION!!" Hidup adalah tindakan! Live is action! Sebuah cita-cita yang indah, jika hanya menunggu tanpa bertindak nyata, maka tinggal hanya mayat cita-cita, sebuah perencanaan yang matang tanpa
action! Cuma menyisakan coretan kosong.
Cerita manusia luar biasa Tony Christiansen tadi cukup jelas pelajaran yang bisa kita ambil. Bagaimanapun keadaan fisik kita , atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa dirubah, nothing is impossible, tiada yang mustahil !!.
Manusia yang paling penting adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental, seseorang akan berani memulai dari apa adanya dia, dan semua perjuangannya diarahkan pada titik target besar yang punya bobot dan bernilai. Dengan cara hidup, punya kaya mental seperti itu, kita pasti akan selalu menyambut hari-hari baru penuh dengan syukur, optimis, gembira dan menciptakan sukses yang luar biasa!
sumber : Andrie Wongso

Life is a choice

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, akan tetapi untuk menjadi orang bermanfaat perlu usaha keras. maka kalau cita-cita kita ingin menjadi orang bermanfaat (sukses) gunakanlah peluang (waktu luang, kesehatan, umur muda, harta yang ada dan hidup) dengan sebaik-baik mungkin tanpa menunggu hari esok. berbuatlah selama perbuatan itu tidak melanggar atau merugikan orang lain akan tetapi mendatangkan manfaat yang besar pada diri kita dan orang lain. jangan perduli dengan kata-kata yang melemahkan kita, teruslah bertindak dan tunjukkan bahwa kita bisa berhasil!!!! hidup adalah pilihan, saya pilih sukses
syah nurul munthe

Sukses merupakan kombinasi dari Fokus pada apa yang kita lakukan, Kerja Keras dan Pantang Menyerah, Berpikir Positif serta Doa.
Andreas Susetya

Kalah sebelum Bertanding

jangan pernah mengatakan tidak tahu sebelum anda melangkah, karena dengan mengatakan tidak tahu berarti anda telah membatalkan kesuksesan yang akan anda raih.
Djasmihul AShary

belajar di waktu kecil, bagai mengukir diatas batu
buchari